Sabtu, 18 September 2010

Sistem Bilangan Digital

Kalian mungkin sudah terbiasa dengan bilangan sistem desimal, yang sudah dipelajari sejak TK, dimana kombinasi setiap digit hanya ada sepuluh macam, yaitu dari 0 sampai 9, atau lebih sering disebut bilangan basis 10. Ketika anda memasuki kuliah, khususnya teknik elektro, teknik komputer (computer engineering), teknik informatika (computer science), maka akan sering menjumpai sistem bilangan binary, hexadecimal selain decimal yang sudah anda pelajari.

Sistem bilangan binary (0 dan 1 saja) digunakan karena komputer adalah peralatan elektronik, dan untuk memproses data, komputer menggunakan sinyal elektrik dimana biner 1 diwakili oleh tegangan positif dan biner 0 diwakili tekanan negatif.




Binary vs Hexadecimal
Lalu, mengapa lagi kita harus menggunakan hexadecimal ? Hexadecimal yg merupakan bilangan berbasis 16  lebih sederhana direpresentasikan daripada bentuk bit-bit (0 dan 1) yang menjadi panjang saat data dianalisa/dilihat. Orang-orang yang berkecimpung di bidang pemrograman assembler, mikrokontroler , elekronika digital, software hacker serta network administrator lebih mudah melihat aliran data dalam jaringan komputer berbentuk hexa decimal. Pengetahuan ini bagi mereka adalah wajib bin kudu !!

Bit vs Byte.
Bit dan byte sangat erat kaitannya dengan hexadecimal. 8 bit data = 1 byte. Misal 1011-0011 = B3. Bit stream yang mengalir ke dalam perangkat I/O seperti harddisk dan jaringan komputer tentunya berbentuk seperti ini 10101000-11100011-10011000...dst (sangat panjang), dikelompokan ke blok 8 bit menjadi A8 E3 98 agar lebih pendek dan mudah untuk melihat. Tiap 1 huruf hexadecimal diwakilikan dengan 4 bit (disebut nibble), misal A (1010) sendiri, 8 (1000) sendiri.

Sudah tahu kan? Maka itu, saat seorang hacker yang ingin memasuki sistem jaringan komputer, mereka dengan dibantu software khusus, memantau aliran data dalam bentuk byte stream (A8 E3 98) bukan melototi bit 1 dan 0 yg begitu banyak dan melelahkan. Begitu juga bagi mereka yang berprofesi sebagai pembajak software atau Cracker dalam usaha untuk mendapatkan serial number. Semuanya analisanya dalam format hexadecimal.


Lihat konversi algoritma konversi biner ke hexadecimal.

Sistem bilangan lain : Octal dan BCD
Bilangan Octal adalah bilangan berbasis 8, yaitu hanya ada angka 0 sampai 7, kalau angka sudah mencapai angka 7, maka selanjutnya adalah 10. Sedangkan bilangan BCD adalah bilangan decimal yang direpresentasikan ke dalam bentuk biner tetapi tidak mengandung atau berhubungan dengan sistem hexadecimal. Sistem ini jarang dipakai saat ini, namun pada jaman dahulu digunakan, sehingga tidak dibahas lebih detail pada blog ini.


Mengapa ini dibahas di mata kuliah Algoritma?
Dosen sering kali memberikan tugas ini meskipun anda mungkin kuliah di jurusan komputerisasi akuntansi,  sistem informasi yang tidak berurusan dengan bahasa pemrograman tingkat rendah. Tujuannya dari pembahasan ini karena dosen hanya menguji, sampai sejauh mana, logika  berpikir anda? Jadi mata kuliah Algoritma ini intinya adalah bagaimana anda bisa menggunakan logika untuk menyelesaikan kasus-kasus pemrograman.

Kasus-demi-kasus diberikan sebagai batu loncatan bagi anda sebelum bekerja menghadapi kode program ribuan baris. Saat ini, Murid SMA/SMK di beberapa sekolah dan terutama di luar negeri sudah mulai diberikan materi Algoritma sejak tingkat SMA/SMK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar